Sirkulasi Udara (Penghawaan)
Kualitas udara yang buruk di dalam rumah diduga dapat menjadi salah satu penyebab utama meningkatnya penyebaran penyakit menular dan dan yang paling berisiko terkena dampak kualitas udara yang kurang baik adalah anak-anak.
Sistem kekebalan anak umumnya masih lemah dan dalam tahap berkembang. Akibatnya, anak-anak dapat terjangkit infeksi saluran pernafasan, flu, bahkan penyakit paru-paru.
Ventilasi udara wajib ada dan menjadikan pertimbangan penting yang menjadikan pertukaran udara senantiasa lancar, kadar oksigen akan terjaga keseimbangannya sehingga para penghuni akan terhindar dari infeksi pernafasan akibat pengapnya udara di dalam rumah.
Cara yang paling baik digunakan untuk merancang sistem sirkulasi udara (penghawaan) yang alami adalah dengan sistem ventilasi silang (cross ventilation), ventilasi silang sirkulasi udara diatur sedemikian rupa agar bisa mengalir dari satu titik ventilasi udara menuju titik ventilasi udara lain, dan begitu sebaliknya. Dengan adanya perbedaan tekanan didalam dan diluar bangunan, maka aliran udara tidak akan ‘terjebak’ di dalam rumah, yang menyebabkan rumah terasa pengap dan panas.
- Plafon yang ditinggikan, agar udara dapat bergerak lebih bebas
- Bangunan sebaiknya berbentuk persegi panjang, karena hal ini menguntungkan dalam penerapan ventilasi silang.
- Cara yang lain juga bisa dilakukan dengan membuat taman yang disertai void di dalam rumah, taman dan void didalam rumah akan membantu proses sirkulasi udara di tengah-tengah ruangan di dalam rumah yang berjarak lumayan jauh dari bidang dinding.
- Bentuk ventilasi udara yang biasanya digunakan adalah jendela konvensional. Biasanya, daun jendela terbuat dari kaca atau kayu yang dapat dibuka lebar disiang hari. Lalu ada pula jendela bouvenlicht, yaitu jendela kecil dengan dua bilah kaca yang mempunyai celah di antarakeduanya, yang memungkinkan untuk terjadinya pertukaran udara. Bouvenlicht biasanyadipasang di gudang, kamar mandi atau wc. Ada juga jenis jendela kaca nako dengan bilah kacayang dapat dibuka dan ditutup.elain itu, bisa juga dibuat ventilasi udara dengan bentuk lubangkisi!kisi angin dgn susunan hori”ontal pada dinding bangunan.
- Jika penggunaan ventilasi udara dirasakan masih kurang, maka dapat dilakukan cara-cara alternatif yaitu metode ventilasi aktif dengan menambahkan exhauster (exhaust fan dibagian dinding atau blower dibagian atap) yang secara aktif dengan bantuan energi listrik akan menyedot dan mengalirkan udara keluar dari dalam ruangan, untuk dipaksa bertukar dengan udara yang lebih segar dari luar melalui lubang ventilasi.
- Memakai material alami yang lebih banyak menyerap panas, seperti perlengkapan interior dari kayu, pagar dan dinding tanaman. Dan perabot yang mengandung bahan kimia sedikit
- Menghadirkan pohon peneduh di halaman yang dapat menurunkan suhu dan penanaman tumbuhan hijau.
Pencahayaan
Bukan hanya ventilasi, rumah yang sehat juga memerlukan cahaya yang cukup, tidak kurang dan tidak terlalu banyak. Kurangnya cahaya yang masuk ke dalam rumah, terutama cahaya matahari di samping kurang nyaman, juga merupakan media atau tempat yang baik untuk hidup dan berkembangnya bibit-bibit penyakit. Sebaliknya terlalu banyak cahaya di dalam rumah akan menyebabkan silau dan akhirnya dapat merusakkan mata.
Untuk itu pada setiap ruangan sebaiknya dibuatkan jendela kaca yang berhubungan dengan ruang luar.
Cahaya matahari yang langsung dari barat akan membuat ruangan sangat panas. Gunakan kanopi/overstek jendela untuk menaungi jendela dari cahaya matahari langsung dan menjaga ventilasi jendela dari tempias ketika musim hujan.